Selasa, 08 Mei 2018

Jadi Perempuan Seperti Apakah Anda?

(Aku harap kalian ga males baca)

Aku miris sekali, melihat fenomena pelakor yang hanya mempersekusi wanita sebagai korban, sedangkan pria yang sama-sama melakukan kesalahan terbebas dari hukuman sosial. Apakah perempuan adalah objek pelampiasan kesalahan?

Ini hanya curhatan sebagai perempuan tentang standart2 tertentu yang dibebankan kepada kaum wanita malah ada yg mengarah pada misoginis.
misalnya, "Hei kamu cewek pake celana gombreng mulu ntar cowok pada menjauh."
so? apa aku harus pakai koteka gitu?
"Dada datar gitu unfaedah banget. cowo mana mau"
sama dada sapi aja yelaw.
"Kamu cantik deh. pantes jadi wakil ketua kelas"
cewe cantique kek gue emang gabisa jadi ketua kelas ya?
“Aku enggak bisa menahan diriku karena kamu cantik banget.”
Jangan lemparkan kesalahanmu padaku karena kamu enggak bisa mengontrol dirimu sendiri.
"ngapain sekolah tinggi2 ntar cowo pada ga mau, jadi perawan tua."
Gw sukses bukan buat cowo. Gw sukses buat diriku sendiri.
.
Dan masih banyak lagi mereka mendoktrin cewe harus ini itu sesuai dengan standart mereka.
.
So? cewek bukan barang yg bisa diatur warna, bahan, dan bentuk seenaknya. Parahnya, sebagian besar yang mengatakan itu adalah perempuan sendiri yg menjatuhkan perempuan lain. why? Kita generasi kartini, tp jiwa kartini seakan enggan hinggap di hati para perempuan indonesia. Mereka sibuk ghibah, saat kita berusaha untuk memperjuangkan hidup.
what about man?
Aku, kamu, kalian, Kita sama2 manusia yang punya 1 pencipta, bukan ayah ibumu, namun Tuhan sang pencipta. Look at them, they are us! What differences do you see? Jadilah dirimu sendiri, ikuti kata hatimu. Jangan hanya perkataan seseorang membuatmu berubah pola pikir ke arah negatif hingga mengubah penampilan demi mereka.
.
Jadi perempuan harus kritis, ada saatnya kamu harus realistis, ada saatnya kamu harus idealistis. jangan layu hanya karena gombalan pria.
Teringat ucapan Dilan, "Jangan rindu, berat, biar aku saja." hidupku juga berat kok, kenapa ga hidup aku aja yang kamu tanggung?
Digombolin mulu sih, disuruh nunggu mulu, tapi endingnya cuma dijadikan masa lalu, gak diajak ketemu pak penghulu. Makan tuh gombal gundul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar